PondokPesantren Tahfidz Qur’an Manbaul Huda Nurul Imam tepatnya berlokasi di Jln. Cihanjuang, Kp. Cisintok Blok Kadumulya V Rt 03/ Rw 04 Desa Cihanjuang, Kecamatan Parompong, Kab.Bandung Barat, Jawa barat. (Yayasan Harpa Nur Imam) Jenis Kegiatan mengaji yang selalu dilakukan di Pesantren ini semuanya berkaitan dengan Al Quran,
BandungKitaid, KBB – Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Alam Maroko di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) resmi “diusir” dan diminta angkat kaki dari wilayah Maroko oleh pemilik lahan yakni perusahaan pembangkit listrik negara, PT Indonesia Power (IP) Saguling. Hal ini terungkap setelah surat bernomor
PondokPesantren Tahfidz Quran menyediakan program tahfidz jenjang SMP,SMA,Sarjana.Alumni diterima Universitas Luar dan Dalam Negeri. Dalam Perjalanan Hidup saya ,Jamiyah Tahfidz Quran merubah segalanya dengan membantu saya menghafal quran dan mendapatkan beasiswa di The International University of Africa ,Khourtom Sudan
PondokPesantren Gratis Tanpa Biaya di Bandung – akan memberikan informasi seputar beberapa pondok pesantren atau ponpes di area Bandung yang membebaskan tanggungan santri. Dimana meskipun jumlah pondok pesantren di Bandung cukup banyak, tapi tak semuanya gratis. agama Islam serta Tahfidz Quran. Baca √ 9 Level Kognitif : Tingkat C1
PesantrenPondok Quran. Bandung: Kontak Pesantren. 081220303071. Agenda Terbaru. Tidak Ada Agenda. Belum ada Agenda yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, cek Agenda yang telah lewat melalui link dibawah ini: Program Pembinaan Beasantri Tahfizh 30 Juz 20 Januari 2020.
1 Tempat studi perencanaan adalah Pondok Pesantren Madrasah Tsanawiyah Tahfidz Al Quran Assalaam yang berada di Komplek Mandala VI No.132 RT. 04 RW. 11 Kelurahan Jatihandap Kecamatan Mandalajati Kota Bandung atau 1,5 KM. dari Terminal Cicaheum Kota Bandung. 2. Survey keadaan sanitasi awal yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal
ProfilSingkat Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al-Firqoh An-Najiyah. Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al-Firqoh An-Najiyah adalah pondok pesantren menghafal Al-Qur’an yang didirikan dalam rangka untuk mencetak kader para pemimpin umat masa depan yang shalih dan hafal Al-Qur’an, berkarakter mujahid dan berakhlak mulia.. Pendidikan di
42Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Barat, Banten dan Jakarta; 22 Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Timur; 42 Hadits Arbain Nawawi dan Penjelasannya; Mengenal AKPOL Akademi Kepolisian, Kuliah Gratis, Lulus Jadi Perwira Polisi dan Mendapat Gelar S.Tr.K. Tafsir Surat Ali Imran Ayat 18, 19, 20; 7 Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Terbaik di Indonesia
Satusama lain bagian divisi menjalankan peran dan fungsinya dalam pembinaan santri. melibatkan adanya peran organisasi intra santri yang disebut Organisasi Santri Daarul Qur’an atau disingkat OSDAQU, (3) Pengarahan yang dilakukan dalam pembinaan akhlak santri di pesantren tahfizh Daarul Qur’an mengupayakan pada disiplin santri agar sesuai
PesantrenTahfidz Al Uswah Cianjur. Lembaga pendidikan Islam swasta (non-pemerintah). Dirintis sejak 2013, tepatnya pada tanggal 13 Juli 2013 oleh (Alm) H. Zaenal Abidin Bin Muhammad Kurdi, KH. Misbah Saiful Bahri S.Pd.I Al Hafidz Bin Zaenal Abidin dan Ustadzah.
TpT3HK. Bandung Barat - Keberadaan pondok pesantren di tengah-tengah masyarakat nyatanya tak selalu ditanggapi positif. Seperti yang dialami Ponpes Tahfidz Quran Alam Maroko, di Kabupaten Bandung yang ada di Kampung Maroko, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat KBB itu justru mendapat penolakan dari masyarakat karena berbagai fakta-fakta soal Pesantren Tahfidz Quran Alam Maroko yang berkonflik dengan masyarakat sekitar Dituding Memiliki Ajaran SesatWarga di Kampung Maroko, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, KBB menolak keberadaan Ponpes Tahfidz Quran Alam Maroko yang dianggapnya sesat dan tak sesuai antara warga dengan Ponpes Alam Maroko dimulai ketika warga menuding ada praktik nikah tak resmi yang dilakukan pengurus ponpes dengan seorang warga. Belakangan diketahui jika keduanya merupakan janda dan warga juga menilai ajaran dan praktik keagamaan yang diamalkan pengurus serta santri ponpes sesat karena hanya salat tiga kali dalam sehari ditambah kiblat mereka tak umum seperti umat muslim Desa Mekarjaya Ipin Surjana mengungkapkan garis besar konflik antara warga dengan Ponpes Alam Maroko justru karena pihak ponpes yang disebutnya tak menghargai pengurus RT dan RW setempat."Warga memang inginnya pesantren bubar, karena dianggap tidak menghargai pengurus RT dan RW. Pengelola mendirikan pesantren tanpa izin dulu ke RT dan RW, itu yang membuat warga geram," ungkap Ipin Tidak Memiliki IzinKeberadaan Ponpes Tahfidz Quran Alam Maroko di Kampung Maroko, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, memicu konflik dengan warga diketahui Ponpes Alam Maroko dianggap menyimpang oleh warga karena ajaran yang dipraktikkan tak sesuai kaidah catatan Kementerian Agama Kemenag Kabupaten Bandung Barat, ponpes yang berdiri di atas lahan milik Indonesia Power IP itu juga ternyata belum mengantongi izin."Ponpes Alam Maroko belum memiliki izin operasional dari Kemenag KBB. Dari segi legalitas kita anggap ilegal karena tidak tercatat di pemerintahan. Dalam hal ini Kemenag yang mempunyai kewenangan untuk melakukan pembinaan terhadap lembaga pendidikan Kemenag," ungkap Kepala Kemenag Bandung Barat Ahmad Warga dan Pemilik LahanAktivitas santri di Pondok Pesantren Tahfidz Quran Alam Maroko, Kampung Maroko, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, terancam berhenti di tengah tersebut lantaran ponpes yang berdiri di atas lahan tegalan milik Indonesia Power IP itu diminta untuk segera angkat kaki buntut dari konflik yang terjadi dengan warga kampung PT Indonesia Power Saguling, Agus Suryana mengatakan secara prinsip pihaknya tidak mempermasalahkan siapapun untuk membangun pesantren di atas untuk permintaan relokasi terhadap Ponpes Alam Maroko berdasarkan konflik antara pesantren dan warga ini tidak menemui titik temu meski sudah dilakukan mediasi."Pesantren diberikan kesempatan untuk konsolidasi atau berdamai dengan warga. Manakala tidak terjadi kesepakatan, kita kasih solusi atau alternatif relokasi tempat," ungkap Agus ketika dikonfirmasi.
Peletakan batu pertama Pesantren Tahfidz Daarul Quran Bandung. JAKARTA - Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung bersama PPPA Daarul Qur’an Bandung melaksanakan peletakan batu pertama sebagai simbolis pembangunan Masjid Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung di Ujung Berung, Kota Bandung, pada Ahad 23/5. Acara dihadiri oleh KH. Ahmad Jamil selaku pimpinan Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, Ustadz Anwar Sani selaku pimpinan Direktorat Zakat dan Wakaf Daarul Qur’an, KH. Khairurrozi selaku pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung, Tri Ratnasari selaku Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Bandung, Budi Harta Winata selaku donatur, Budi Fadillah selaku donatur, para tamu undangan, santri Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung, dan sejumlah wali santri. “Dalam hidup kita harus punya impian yang besar, dan Bandung adalah salah satu yang harus segera dibangun sebagai penyempurna dream dan trek yakni action. Mudah-mudahan kita bisa menikmati kesempatan berjuang dalam membangun pesantren, karena tidak semua bisa menyaksikan proses terbangunnya suatu pesantren. Ini akan menjadi amalan yang berjamaah yang akan menjadi pahala yang berjamaah pula,” kata pimpinan Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an, Ustadz Anwar Sani Dalam pelaksanaan acara peletakan batu pertama ini telah terkumpul dana wakaf sebesar Rp 168 Juta dari para pengurus Daarul Qur’an dan para donatur untuk pembangunan masjid Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung. Harapannya proses pembangunan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Bandung berjalan dengan lancar dan kelak melahirkan para generasi hebat penghafal Qur’an.
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Pengurus Pondok Pesantren Mamba'ul Quran di Musi Banyuasin Muba mendesak agar polisi mengusut tuntas kasus teror yang terjadi di ponpes yang diduga pelakunya adalah oknum preman. Teror yang dilakukan oknum preman ini berupa pengeroyokan dan intimidasi terhadap ustad sebagai tenaga pengajar dan pengelola ponpes yang beralamat di Desa Kali Berau Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba Bentuk teror lainnya adalah pelemparan bangunan pondok pesantren. Kasus pengeroyokan oleh sejumlah oknum preman ini telah dilaporkan ke polisi. Karena merasa terancam jiwanya hingga saat ini sejumlah Ustad belum berani kembali ke Ponpes. Para ustadz ramai-ramai meninggalkan pondok pesantren yang telah mereka besarkan untuk mencari perlindungan. Baca juga Sahena Warga Musi Rawas Tenggelam di Sungai Musi Ditemukan, Jasad Mengapung 1 Km Dari TKP Awal Hal ini diungkapkan Ketua Yayasan Ponpes Mamba'ul Quran Ust Abdul Azis, yang berharap proses hukum yang telah di Polda Sumsel 22 Mei nanti, bisa mengungkap aktor intelektual yang mendalangi teror warga ke ponpes tempatnya ngajar. "Inginnya kita, masalah ini segera selesai dan disana ponpes kembali aman. Serta pihak kepolisian bisa mengungkap aktor-aktor intekektual yang mendalangi teror intimidasi selama ini, " kata Ust Abdul Azis didamping pengurus ponpes lainnya Ust Azhari dan Ust Sudarwanto saat di Lembaga Bantuan Hukum LBH Hati Nurani Rakyat Hanura di Palembang, Sabtu 10/6/2023. Menurut Azis dirinya sendiri hampir sepekan dirawat di salah satu rumah sakit di Palembang karena mengalami penganiayaan, dan dirinya sudah lebih sebulan belum berani untuk pulang ke ponpes. Mengingat intimidasi orang tak dikenal masih sering dilakukan. "Kemarin pada 3 Juni laporan dari pengurus Ponpes lain, terdapat intimidasi dengan dilempar batu orang tak dikenal, rumah digedor, Kyai Agus Suntoro ikut diteror. Jadi kita berharap teror tidak ada lagi, dan kepala desa bisa membela dan tegas, dimana dari laporan ia takut dianggap memihak karena kades baru tidak ada pengalaman, " paparnya, seraya katering untuk perusahaan di desa tersebut sejak adanya pengeroyokan sudah dikembalikan ke BUM Desa BUMDes. Diungkapkan Azis, saat ini proses belajar dan kegiatan lainnya di Ponpes Mamba'ul Quran banyak terhenti, karena masih adanya ketakutan dari pengurus, khususnya saat kegiatan pengajian pada malam hari. "Proses belajar pastinya belum berjalan seperti biasa khususnya kegiatan malam hari, tapi kalau sekolah anak TK masih tetap berjalan karena dilaksanakan siang hari, sehingga bisa dikatakan ponpes saat ini hampir bubar, " tandasnya. Pihaknya juga berharap rekannya yang ditahan pihak Polres Muba bisa menjalani proses hukum secara adil. Sementara Kuasa hukum Ponpes Mamba'ul Quran dari LBH Hanura Sumsel Yeperson SH MH berharap, proses hukum terkait kliennya bisa segera mendapatkan kepastian, terkhusus soal dalam pengeroyokan dan teror selama ini, sehingga semua berjalan normal kembali. "Kita inginnya proses hukum ditindaklanjuti, terkhusus para terduga Ca sama H cs, yang selama ini belum diminta keterangan dan kita ingin imbang. Apalagi Widyanto pengurus Ponpes Mamba'ul Quran sudah bertanggung jawab ditahan dan mereka juga harus bertanggung jawabkan perbuatannya selama ini, " harap Yeperson.