dinyatakansebagai data mining. Berikut ini adalah beberapa contoh yang merupakan data mining dan yang bukan data mining. 1. Bukan Data Mining: Pencarian informasi tertentu di internet, misalnya dengan mengetikkan keyword di mesin pencari. Data Mining: Pengelompokkan informasi yang mirip dalam konteks tertentu pada hasil pencarian dengan mesin berikutmerupakan penyakit akibat kelainan jumlah kromosom autosom adalah? sindrom turner; sindrom down; sindroma patau; sindroma edward; Kunci jawabannya adalah: A. sindrom turner. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut merupakan penyakit akibat kelainan jumlah kromosom autosom adalah sindrom turner. Berikutmerupakan tahapan-tahapan sintesis protein. 1. mRNA meningggalkan DNA menuju ribosom 2. DNA melakukan transkripsi sehingga terbentuk mRNA 3. Asam amino berderet sesuai dengan kode pembentukan protein 4. tRNA menerjemahkan kodon yang dibawa mRNA 5. Protein yang terbentuk merupakan enzim untuk mengatur metabolisme sel diketahuipenghasilannya sebagai berikut: Teknik analisis data yang digunakan merupakan analisis uji T-Test atau uji beda. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 5.856 orang dengan jumlah merupakansalah satu komoditi tanaman pangan yang diprioritaskan oleh petani di Jawa Tengah. Metode Analisis Data Analisis Penawaran Jagung di Jawa Tengah Untuk mengestimasi jumlah penawaran jagung digunakan model regresi linier berganda, yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: Q = bo + blAt + b2Qt-1+ b3Pt-1+ b4Pst-1+ b5Put + b6Wt Berikutini sederet asupan untuk atasi kerontokan rambut akibat kekurangan nutrisi. Kekurangan Protein dan Seng Bisa Picu Kerontokan Rambut, Dapat Diatasi dengan Makanan Berikut "Biji-bijian tertentu juga mengandung seng dalam jumlah yang baik, tetapi ini harus direndam untuk membuat seng lebih tersedia secara hayati - asam fitat Peletyang digunakan merupakan pelet produksi PT. Central Protein Prima yakni Hi Pro Vite 782. 3. Pakan Alami Cacing Tanah Uraian pengambilan data sebagai berikut: 27 a. Jumlah Telur Terbuahi 3.7 Metode Analisa Data Analisis data jumlah fertilisasi dan jumlah penetasan diolah secara statistik Berikutbeberapa karakteristik dari DNA yang terdapat dalam makhluk hidup: Jumlah DNA konstan pada setiap jenis sel dan spesies. Kandungan DNA dalam sel bergantung sifat ploidi atau jumlah kromosom. Bentuk DNA pada inti sel eukariotik seperti benang yang tidak bercabang. Bentuk DNA pada inti sel prokariotik, plastid, dan mitokondria berbentuk 43 Berikut ini yang merupakan fungsi makanan bagi tubuh manusia adalah . 1) mengganti sel-sel yang rusak 2) penghasil energi 3) memperbanyak sel 4) pelindung tubuh 44. Zat-zat makanan berikut yang perlu dicerna sebelum diserap adalah . 1) protein 2) karbohidrat 3) lemak 4) vitamin 45. Diketahuidata berikut merupakan jumlah penghuni rumah di setiap keluarga: 4, 10, 8, 3, 5, 6, 4, 9, 5, 7, 6, 3, 8. tentukan simpangan kuartil data tersebut!. Question d5ew. Protein berfungsi untuk membantu proses metabolisme dalam tubuh. Yuk simak pengertian protein beserta jenis dan fungsinya dalam artikel Kimia kelas 12 berikut ini! — Kalian pasti tahu dong ya kalau protein itu banyak manfaatnya. Sedari kecil kita selalu diingatkan untuk rajin mengkonsumsi makanan-makanan yang memiliki banyak kandungan protein, apalagi saat kita dalam masa pertumbuhan. Nah, ngomong-ngomong soal protein, kalian tahu nggak sih apa itu protein? Bagaimana sifat protein dan fungsinya bagi tubuh kita? Nah, agar lebih paham mari kita bahas satu per satu yah! Pengertian Protein Protein adalah makromolekul atau molekul raksasa yang merupakan gabungan dari asam amino lewat ikatan peptida. Dengan kata lain, protein terbentuk dari polimerisasi asam amino. Peptida adalah polimer gabungan hingga 50 asam amino yang berbeda. Ikatan yang terjadi antar protein selain ikatan peptida antara asam amino dan penyusunnya, juga terjadi ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta ikatan disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya ikatan yang kompleks pada protein. Ikatan ion pada protein juga terjadi jika di dalamnya terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi, misalnya ikatan koordinasi antara ion Fe3+ dengan hemoglobin pada darah. Baca Juga Bagaimana Tahapan Sintesis Protein? Fungsi Protein Terus apa sih fungsi protein bagi tubuh? Fungsi protein bagi tubuh sangat banyak. Misalkan, protein berperan penting dalam proses metabolisme tubuh, terutama dalam pembentukan sel-sel baru untuk menggantikan sel yang rusak. Selain itu, ada 8 fungsi protein yang lain, yaitu 1. Sebagai enzim Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang disebut apoenzim merupakan molekul protein. 2. Sebagai alat angkut protein transport. Protein berfungsi sebagai alat pengangkut oksigen dan ion besi. Hemoglobin merupakan protein yang berperan mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi di dalam plasma darah yang selanjutnya dibawa ke dalam hati. 3. Sebagai pengatur gerakan protein kontraktil Pengatur gerakan yang dimaksud di sini adalah gerakan otot yang disebabkan oleh dua molekul protein yang saling bergesekan. 4. Sebagai penyusun jaringan protein struktural Protein berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya, misalnya keratin pada kulit dan lipoprotein yang menyusun membran sel. 5. Sebagai protein cadangan Protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan, misalnya kecambah dan ovalbumin protein yang berada pada putih telur. 6. sebagai antibodi protein antibodi Protein berperan dalam melindungi tubuh dari mikroorganisme patogen. 7. Sebagai pengatur reaksi protein pengatur Protein yang berfungsi sebagai pengatur reaksi di dalam tubuh, misalnya insulin yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen. 8. Sebagai pengendali pertumbuhan Protein bekerja sebagai penerima reseptor yang dapat memengaruhi fungsi bagian-bagian DNA. Baca Juga Berkenalan dengan Enzim Fungsi, Struktur, dan Sifatnya Macam-Macam Struktur Protein Nah, protein itu memiliki struktur yang spesifik, guys. Struktur proteinnya itu sesuai dengan aktivitas biologisnya. Dengan memperhatikan ikatan-ikatan yang terjadi pada protein, bisa disimpulkan bahwa struktur protein merupakan struktur yang kompleks. Struktur protein terdiri atas beberapa tingkatan lho guys, diantaranya; 1. Struktur primer merupakan urutan asam amino yang menyusun protein Antara asam amino satu dengan lainnya membentuk ikatan peptida melalui gugus karboksil dan gugus amina pada ujung-ujung asam amino Contohnya adalah insulin sapi 2. Struktur sekunder Struktur ini terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antara gugus-gugus amina dengan atom hidrogen pada rantai samping asam amino, sehingga membentuk lipatan-lipatan, Contohnya adalah struktur α heliks dan struktur β sheet. Terus, apa bedanya struktur α heliks dan struktur β sheet? Struktur α heliks Strukturnya berbentuk batang Dibentuk dari ikatan hidrogen antara atom H pada gugus amina dengan atom O pada gugus karbonil pada rantai polipeptida yang sama Rantai polipeptida jadi terlipat dan menggulung seperti spiral Struktur β sheet Distabilkan oleh ikatan hidrogen antara atom H dari gugus amina dengan atom O dari gugus karbonil pada rantai polipeptida yang berbeda Bentuknya bisa searah paralel dan berlainan arah antiparalel 3. Struktur tersier Memperlihatkan bentuk tiga dimensi protein Bentuk tiga dimensi distabilkan oleh 4 interaksi antarmolekul pada rantai samping, seperti ikatan hidrogen, ikatan silang disulfida, jembatan garam, dan interaksi hidrofobik Tersusun atas satu rantai poplipeptida Contohnya yaitu mioglobin 4. Struktur kuartener Terdiri atas dua atau lebih rantai polipeptida dan membentuk molekul fungsional 1 rantai polipeptida = 1 sub unit Terdapat protein oligomer atau protein yang terdiri dari beberapa sub unit Contohnya yaitu hemoglobin pada sel darah merah yang terdiri atas 4 sub unit Baca Juga Apa yang Dimaksud Senyawa Polimer? Sifat-sifat Protein Terbentuk dari polimerisasi atau gabungan asam amino satu dengan lainnya melalui ikatan peptida. Jenis dari setiap asam amino, dapat dibedakan dari gugus R atau rantai samping asam amino. Kelarutannya dalam air dipengaruhi oleh sisi hidrofobik yang menjadikannya sukar larut dalam air dan sisi hidrofilik yang mudah larut dalam air. Protein globular larut dalam air, sedangkan protein serabut tidak bisa larut dalam air. Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa. Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat dipisahkan dari pelarutnya. Dapat mengalami kerusakan atau perubahan struktur tiga dimensi denaturasi akibat pemanasan. Pada denaturasi, protein mengalami kerusakan sehingga rantai polipeptida menjadi rantai terbuka. Protein Konjugasi Protein konjugasi merupakan senyawa protein yang mengikat molekul lain yang bukan protein. Protein konjugasi terdiri atas 1. Nukleoprotein Nukleoprotein merupakan protein yang terikat pada asam nukleat, terdapat pada inti sel dan kecambah biji-bijian. 2. Glikoprotein Glikoprotein merupakan protein yang berikatan dengan karbohidrat, terdapat pada lendir yang dihasilkan kelenjar ludah, hati dan tendon. 3. Posfoprotein Posfoprotein merupakan protein yang berikatan dengan fosfat yang mengandung lesitin, terdapat pada susu atau kuning telur. 4. Lipoprotein Lipoprotein merupakan protein yang terikat pada lipid, misalnya serum darah, kuning telur atau susu. 5. Kromoprotein metaloprotein Kromoprotein merupakan protein yang mengikat pigmen atau ion logam, misalnya hemoglobin. Jenis Protein Nah, berdasarkan cara mendapatkannya, protein dibagi menjadi dua, yaitu asam amino esensial dan asam amino non esensial. Apa bedanya? 1. Asam amino esensial Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh. Jumlahnya ada delapan, yaitu 1Fenilalanin, 2 valin, 3 metionin, 4 lisin, 5 treonin, 6 leusin, 7 isoleusin, 8 triptofan. 2. Asam amino non esensial Sementara itu, jenis asam amino ini dapat diproduksi oleh tubuh. Jumlah asam amino non esensial ada dua belas, yaitu 1Alanin, 2 asam aspartat, 3 asparagin, 4 sistein, 5 asam glutamat, 6 glisin, 7 prolin hidroksiprolin, 8 serin, 9 tirosin, 10 arginin, 11 glutamin, 12 histidin. Uji Protein Kamu tahu nggak kalau kita juga bisa lho mengidentifikasi protein pada suatu makanan, nah ada 3 cara untuk mengujinya 1. Uji Biuret Uji biuret merupakan identifikasi secara umum adanya protein atau ikatan peptida dalam suatu sampel. Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH 40% dan larutan CuSO4 1%. Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah dengan 0,1 mL larutan NaOH dan 2 tetes CuSO4. Suatu bahan akan menunjukan warna ungu jika mengandung ikatan peptida protein. 2. Uji Timbal II asetat Uji timbal asetat atau juga sering disebut uji timbal sulfida digunakan untuk identifikasi adanya asam amino yang mengandung belerang sulfur. Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH 40% dan kertas saring yang dibasahi larutan PbCH3COO2. Sebanyak 2 mL sampel yang mengandung protein ditambah dengan NaOH kemudian dipanaskan pada penangas air. Uap yang terjadi diuji dengan kertas timbal II asetat. Jika terbentuk warna hitam pada kertas tersebut, berarti proteinnya mengandung belerang. Warna hitam menunjukan bahwa belerang organik diubah menjadi Na2S, yang kemudian bereaksi dengan PbCH3COO2 membentuk PbS yang berwarna hitam. Jika pada suatu sampel muncul endapan hitam setelah dilakukan uji timbal asetat, maka sampel mengandung asam amino yang mengikat belerang. Misalkan, uji timbal sulfida akan positif jika dilakukan pada protein yang mengandung sistein dan metionin. 3. Uji Xantoproteat Uji xantoproteat adalah uji yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya asam amino yang mengandung cincin aromatik. Pereaksi yang digunakan adalah asam nitrat pekat atau asam asetat pekat, dan dapat juga asam sulfat pekat. Sebanyak 3 mL larutan sampel yang mengandung protein ditambah dengan 2 mL HNO3 pekat dan dipanaskan pada penangas air. Jika sudah dingin, ditambahkan NH3. Jika suatu sampel mengandung asam amino yang mengandung cincin aromatik seperti benzena, maka setelah dilakukan pengujian akan menghasilkan warna kuning. Misalkan, uji xantoproteat akan positif pada protein yang yang mengandung fenilalanin dan triptofan. Nah, sekarang kalian tahukan seberapa pentingnya protein itu. Selain itu, kalian juga jadi tahu cara menguji ada atau tidak adanya kandungan protein pada suatu makanan. Jika kalian ingin lebih dalam mempelajari topik-topik pelajaran kimia, kalian bisa lho berlangganan ruangbelajar sekarang juga! Artikel ini telah diperbarui oleh Adya Rosyada Yonas pada 9 November 2022. Kelas 12 SMAStatistika WajibRata-RataBerikut merupakan data jumlah protein yang terkandung dalam beberapa macam makanan cepat saji yang terpilih. 23 30 20 27 44 26 35 20 29 29 25 15 18 27 19 22 12 26 34 15 27 35 26 43 35 14 24 12 23 31 40 35 38 57 22 42 24 21 27 33 a. Hitunglah rata-rata, median, dan modus dari data tersebut. b. Buatlah distribusi frekuensi data tersebut dengan 5 kelas. c. Hitung rata-rata, median, dan modus dari data yang sudah dikelompokkan pada poin b d. Bandingkan ukuran pemusatan pada poin a dan c. Apa yang dapat Anda simpulkan mengenai hasil tersebut?Rata-RataStatistika WajibSTATISTIKAMatematikaRekomendasi video solusi lainnya0235Perhatikan tabel berikut. Nilai Ujian Matematika 30 35 40...0259Data hasil penimbangan berat badan dalam kg dari 60 ora...0137Perhatikan tabel distribusi frekuensi berikut yang merupa...Teks videoHalo friends pada soal ini kita diberikan informasi mengenai data jumlah protein yang terkandung dalam beberapa macam makanan cepat saji yang terpilih yang mana disini kita akan menjawab pertanyaan dari poin a sampai D dimulai dari angka terlebih dahulu kita akan menghitung rata-rata median dan modus dari data yang diberikan agar memudahkan kita dalam perhitungannya kita Urutkan datangnya dari yang terkecil sampai yang terbesar kita akan memperoleh inilah datanya setelah kita Urutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar kalau kita hitung rata-rata nya yang kita simpulkan dengan x bar kita peroleh dari rumus jumlah seluruh nilai dibagi banyak nilai untuk jumlah seluruh nilainya kita jumlahkan seluruh nilai yang ada di sini kalau kita hitung hasil penjumlahannya adalah 1105 dan di sini banyak nilainya adalah 10 berarti dibagi dengan 40 maka kita peroleh hasilnya adalah 27,625 kita simpulkan menunjukkan nilai ke Ih yang mana untuk median berarti Bisa juga kita katakan nilai tengah yang merupakan nilai yang membagi data nya menjadi dua sama banyak Nah karena banyak nilainya di sini adalah 40 yang mana Kalau 40 nilai kita Bagi dua sama banyak berarti 40 / 2 adalah 20 Kita kan punya dua bagian yang masing-masing terdiri dari 20 nilai berarti kalau kita hitung ini ada sebanyak 20 nilai dan ini ada sebanyak 20 nilai maka nilai tengahnya ada di antara nilai ke-20 serta nilai ke-21 disini A20 nya kita ketahui adalah 26 dan a 20 adalah 27 di antara 2 buah nilai misalkan disini nilai Tengah antara A20 dan a20s 1 berarti bisa kita peroleh dari 20 + 21 / 2, maka kita peroleh = 26 + 27 dibagi 2 kita dapatkan ini = 53 dibagi dua yaitu = 26,5 sehingga mediannya kita peroleh = 26,5 kemudian kita modus adalah nilai yang paling sering muncul gimana kalau kita perhatikan diantaranya nilai-nilainya ini nilai yang paling sering muncul adalah nilai yang muncul sebanyak 4 kali yaitu kita punya 27 serta 35 sehingga bisa kita simpulkan modusnya adalah 27 dan 3 Selanjutnya untuk yang di sini kita akan membuat distribusi frekuensi data nya dengan 5 kelas pertama kita akan cari yang rumusnya bisa kita peroleh dari nilai maksimum nilai minimum karena kita sudah punya datanya dari yang terkecil sampai yang terbesar maka bisa kita simpulkan nilai minimumnya di sini adalah 12 dan nilai maksimumnya di sini adalah 57 sehingga akhirnya bisa kita peroleh berdasarkan 57 dikurangi 12 kita peroleh hasilnya adalah 45. Selanjutnya di sini karena diketahui terdapat 5 kelas untuk distribusi frekuensinya berarti bisa kita simbolkan banyak kelasnya adalah untuk a = 5 dan untuk panjang kelasnya kita simbolkan dengan t bisa kita peroleh dari R nya dibagikan dengan r nya disini kita punya adalah 45 dibagikannya adalah 5 maka kita peroleh hasilnya adalah 9 kita bentuk tabel dengan 2 kolom seperti ini yang mana kolom pertama menyatakan jumlah protein nya yang di sini Terdiri dari 5 kelas dan kolom kedua untuk kelas yang pertama di sini karena yang terkecil nya adalah 12 maka kita ambil nilai yang pertama adalah 12 dan karena setiap panjang kelas 9 maka di kelas pertama akan ada sebanyak 9 Nilai dimulai dari 12 berarti kemudian 13 14 15 16 17, 18 19 dan 20 sehingga disini 12-20 Dian selanjutnya kelas kedua dimulai dari 2 Karena terdapat 9 Nilai berarti dimulai dari 21 dan 22 24 25, 26, 27, 28 29 berarti di sini 21-29 sama kita teruskan sampai kelas yang terakhir kita akan memperoleh hasilnya seperti ini. Namun kita perlu perhatikan di sini ada 57 yang tidak termasuk ke kelas manapun karena banyak kelasnya di sini adalah 5 berarti kita ubah pada panjang kelasnya disini 9 kita. Bulatkan saja ke atas sehingga disini bisa kita bulatkan menjadi 10 untuk yang pertama kita ambil saja dimulai dari 10 maka agar terdapat 10 nilai berarti di sini 10-19 selanjutnya berarti 20 Kanada Ini berarti 20-29 akan kita peroleh sampai kelas yang terakhir seperti ini. Nah, frekuensi kelasnya untuk setiap berarti di sini sini kita lengkapi yang mana kita hitung banyaknya nilai dari 10 sampai 19 di sini ada 1234567 berarti adalah 7 20-29 isinya ada 123456789 10 11 12 13 14, 15, 16, 17 18 19. Jadi kita akan memperoleh inilah distribusi frekuensi data nya Kemudian untuk yang c. Berdasarkan hasil yang kita peroleh pada poin banyak ini kita akan hidup median serta modusnya untuk rata-ratanya berarti kita peroleh rumusnya berdasarkan Sigma f x x i f i fi adalah jumlah seluruh nilai pada Efi nya kalau kita jumlahkan disini hasilnya adalah 40 maka disini kita punya Sigma f = 4 di sini kita membutuhkan si masing-masing kelasnya yang mana si menunjukkan nilai Tengah kelas ke ini untuk rumus nilai Tengah kelas ke-2 bisa kita peroleh dari batas bawah kelas ke-2 ditambah batas atas kelas ke-ii dibagi 2 berarti kita pengingat untuk batas bawahnya ditunjukkan oleh nilai yang sebelah kiri dan batas atas nilai yang di sebelah kanan untuk kelas yang pertama kita peroleh dari 10 + 19 yaitu 29 / 2 Maka hasilnya adalah 14,5 + 29 dibagi 2 berarti 40 dibagi 2 hasilnya adalah 24,5 dan kita teruskan sampai kelas yang terakhir kita akan peroleh hasilnya seperti ini lalu kita tambahkan kolom V dikali X isinya untuk setiap kelasnya berarti kelas yang pertama 7 dikali 14,5 kelas kedua 19 dikali 24 dan seterusnya kita peroleh hasilnya seperti ini dan kita jumlahkan seluruh nilainya yang di sini kita peroleh hasil penjumlahannya adalah 1110 yang mana Ini adalah nilai dari Sigma Siddiq Ali aksinya sehingga kalau kita hitung X besarnya sesuai rumus ini = 1110 40 Maka hasilnya adalah 27,75 rumus dalam menentukan median nya disini bisa kita peroleh berdasarkan febmi ditambah 1 per 2 x n dikurang X per x p dengan p b mm berarti tepi bawah kelas median nya jumlah seluruh frekuensi yang sama dengan Sigma f i f adalah frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas median nya F adalah frekuensi kelas median nya dan P adalah panjang kelas kita ketahui yaitu = 40 dan berdasarkan sebelumnya kita ketahui adalah 10 kita tambahkan satu kolom lagi di sini untuk kolom frekuensi kumulatif yang kita simbolkan dengan F cool. Sama seperti frekuensinya yaitu 7 untuk kelas yang selanjutnya berarti frekuensi kumulatif kelas sebelumnya yaitu 7 + frekuensinya sekarang yaitu untuk kelas lanjutnya berarti 26 + 9, maka kita peroleh hasilnya 35 berarti 35 + 4 adalah 39 dan kelas terakhir 39 + 1 adalah 40 untuk letak mediannya bisa kita main 1 atau 2 n di sini berarti letak mediannya ada pada data ke 1/2 * n yaitu 1/2 * 40, maka ada pada data ke-20 letaknya ini kita lihat berdasarkan frekuensi kumulatif nya yang mana kelas yang pertama di sini berarti data yang ke-1 sampai yang ketujuh ada di kelas yang pertama. Data ke-8 sampai ke 26 ada di kelas yang kedua sehingga dapat kita simpulkan data yang ke-20 ada di kelas yang ini maka inilah letak mediannya berarti kalau kita hitung untuk tepi bawah nya berdasarkan rumus batas bawah dikurangi 0,5 maka kelas median nya disini kita lihat batas bawah adalah 20 maka kita akan punya 20 dikurang 0,5 adalah 19,5. Jadi kita ingat setiap nilai yang di sebelah kiri menyatakan batas bawah setiap kelasnya kemudian ditambah dengan 1 per 2 n nya telah kita hitung adalah 20 kemudian dikurangi frekuensi kumulatif kelas sebelum kelas median nya karena ini kelas yang letak mediannya maka sebelumnya kelas yang ini frekuensi kumulatif nya adalah 7 berarti di sini dikurangi 7 frekuensi Medianya berarti di sini adalah 19 berarti di sini per 19 kali panjang kelasnya adalah 10 kita hitung 20 dikurang 7 hasilnya adalah 13 lalu 13 x 10 adalah 130 / 19 hasilnya kita peroleh adalah 6,8 kalau kita bulatkan menjadi satu angka dibelakang koma maka hasilnya kita peroleh = 26,3 untuk rumus modus nilai kita perlu ingat diperoleh dari tepi bawah kelas modus + d. 1 per 21 ditambah 2 dikali P dengan D satunya menunjukkan selisih antara frekuensi kelas modus nya dengan frekuensi Sebelum kelas dan t2 adalah selisih frekuensi kelas modus nya dengan frekuensi kelas setelah kelas modus. Nah kita cari letak modusnya terlebih dahulu kita pada frekuensi nya yang mana kita lihat yang nilainya terbesar yaitu 19 maka letak modusnya ada di kelas yang ini berarti modusnya di sini tapi sama seperti tepi bawah pada mediannya karena letaknya sama di kelas yang sama maksudnya berarti disini kita akan memperoleh 19,5 plus dengan frekuensi kelas sebelum kelas modusnya berarti kelas yang ini adalah 7 yang mana untuk selisih bisa kita peroleh berdasarkan nilai yang terbesar nya terlebih dahulu baru di kurang lebih kecil sehingga frekuensi kelas modus adalah dengan Sebelum kelas kita kurangi dengan 7 untuk kelas setelah kelas modus di sini adalah 9 berarti selisihnya 19 dikurang 9 dikali p nya adalah 10 hitung hasilnya adalah Kalau kita bulatkan menjadi satu angka dibelakang koma dan kita akan peroleh berarti hasilnya = 25. Jika kita peroleh di rata-ratanya adalah 27,75 mediannya adalah 26,3 dan modusnya adalah 25. Selanjutnya kita diminta untuk membandingkan ukuran pemusatan pada poin A dan poin C yang telah kita peroleh yang mana Kalau kita lihat masing-masing nilainya ini tidak persis sama namun untuk rata-rata dan median nya kita lihat nilainya ini mendekati namun untuk modusnya disini lebih tepatnya kita punya adalah 27 dan 35. Namun kita buat distribusi frekuensinya kita peroleh modusnya adalah 25 untuk modus yang sebenarnya ada terdapat dua nilai sedangkan pada Kita hanya akan punya satu nilai modus kalau kita perhatikan nilai modusnya ini nilai modus pada yang lebih kecil yaitu untuk soal ini dan sampai jumpa di soal nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul Ingat, Rumus Mean/Rata-rata dari Data Tunggal Jumlah seluruh data dibagi banyaknya data Rumus Median dari Data Tunggal Mengurutkan data terlebih dahulu dari terkecil hingga terbesar ♦ Data berjumlah ganjil ♦ Data berjumlah genap Modus dari Data Tunggal Data yang paling sering muncul atau data yang memiliki frekuensi terbesar Berdasarkan penjelasan tersebut, diperoleh sebaagi berikut â–ºRata-rata â–ºMedian Karena banyaknya data maka berjumlah genap Data diurutkan dari terkecil hingga terbesar menjadi â–º Modus Data yang paling sering muncul adalah muncul sebanyak 4 kali, sehigga modus dari data tersebut adalah .